hero-image

Dipublikasikan

26 April 2024

Karya/Rilisan

Menikmati Simfoni Minute Repeater Carillon dari Speake Marin

Jelajahi perpaduan harmonis antara minute repeater dan flying tourbillon.

icon-share

Terburu-buru? Dapatkan ringkasan secara detail.

Sebagai pemain horologi independen, Speake Marin terus menarik perhatian dengan kreasi-kreasinya yang inovatif. Dari segi teknis, merek ini bersinar berkat beragam komplikasi yang ditawarkannya, seperti flying tourbillon, dua zona waktu (dual time), hingga indikasi tiga zona waktu (triad).

Dari sisi estetika, Speake Marin menonjol dengan ciri khas Britania Raya yang telah melekat sejak awal berdirinya. Hal ini tercermin dalam konstruksi case ikonik bernama Piccadilly serta jarum penunjuk berbentuk Big Ben, yang selalu diterjemahkan dalam setiap iterasi terbarunya.

Pada kuartal pertama tahun 2024, Speake Marin kembali memukau dengan inovasi terbaru: Minute Repeater Carillon, sebuah mahakarya yang menggabungkan minute repeater dengan flying tourbillon.

Bagi para pencinta horologi yang memahami kompleksitas pembuatan jam tangan, model ini tentu menjadi salah satu yang patut dimiliki.

Lantas, bagaimana Speake Marin menghadirkan komplikasi minute repeater dalam kemasan modern? Berikut penelusuran kami.

Yuk berkenalan dengan….

Jam berdenting yang telah lama absen dalam katalog Speake Marin. Meski kami menjuluki komplikasi minute repeater pada Minute Repeater Carillon sebagai bel, tidak demikian dengan suaranya. Justru, bunyinya terdengar merdu bak simfoni sebuah lagu.


Speake Marin Minute Repeater Carillon Strap Options.Jpg

Perlu diketahui, bahwa suara bel pada komplikasi jam tangan sudah hadir sejak abad ke-17. Dahulu komplikasi ini diciptakan untuk memberi tahu waktu lewat tanda bunyi karena terbatasnya pencahayaan.

Secara umum, mekanisme sebuah repeater bekerja ketika sang pengguna menarik tuas atau menyentuh tombol yang lazimnya terdapat pada sisi jam.


REP MIN RED 42PL ART Profil 01 WEB 1024x819
Kombinasi biru safir transparan dengan aksen perak dan emas pada dial menciptakan tampilan avant-garde (dok. Speake Marin)

Pada jam ini, pengaktifan dilakukan dengan mengelus sebuah tombol pada sisi kiri case. Tiga palu pemukul akan serta merta bergerak memukul bagian gong. Anda pun dapat menyaksikan 'atraksi' pada numeral 12 romawi bergaya skeleton sekaligus bagian caseback.

Ketika berdenting, panel angka 12 akan bergerak via mekanisme automaton. Pergerakan ini memberi sinergi apik bagi cakram flying tourbillon 60 detik di posisi angka 6.


REP MIN 42PL CLOSE UP 03 WEB 819x1024
Jarum detik dan beberapa detail kecil menggunakan warna merah sebagai sentuhan berani tanpa mengganggu kesan klasik (dok. Speake Marin)

Penafian: Entah kenapa, hal ini mengingatkan kami terhadap atraksi jam dinding di atrium Plaza Senayan

Pada Minute Repeater Carillon, mekanisme repeater diatur dari komponen bernama regulator arms yang meminimalisir gangguan pada resonansi suara.

Selain itu, Anda juga bisa mengatur irama denting menjadi lebih cepat ataupun lambat lewat komponen tersebut. Pendek untuk ritme yang cepat dan panjang untuk ritme yang lambat.

Menjadi sorotan karena….

Di balik suara yang dihasilkan terdapat kerumitan teknis yang mengilustrasikan kepiawaian Speake Marin. Minute Repeater Carillon ditenagai oleh movement otomatis Cal. SMAHH-02 yang dikembangkan secara in house oleh Speake Marin di Le Cercle des Horlogers.


REP MIN RED 42PL BACK ART 02 WEB 819x1024
Dial skeleton memperlihatkan permainan warna alami dari komponen mekanisme, termasuk refleksi metalik dari movement (dok. Speake Marin)

alah lokakarya sang brand yang terletak di La Chaux-de-Fonds, Swiss. Perakitannya sendiri memakan waktu hingga satu bulan lamanya.

Tidak perlu khawatir bahwa kehadiran minute repeater dan flying tourbillon akan memengaruhi akurasi waktu. Pasalnya, movement jam dikonstruksikan dengan pegas berbeda untuk mekanisme waktu dan dua komplikasi lainnya.

Berkat arsitektur tersebut, jam dapat berdenting sebanyak tiga kali per menit saat fitur minute repeater diaktifkan.

Kejernihan suara juga dipengaruhi oleh kekuatan material yang dipakai. Sebagaimana kristal safir yang dipilih Speake Marin berkat ketangguhannya dan resistensi terhadap goresan.

Tak hanya dalam hal teknis, Speake Marin juga menaruh atensi pada aspek estetika. Konstruksi Piccadilly khas sang brand kembali diterapkan pada Minute Repeater Carillon.

Kali ini dengan mengombinasikan tiga material berbeda pada jam berdiameter 42 mm tersebut. Bagian bezel dikonstruksikan dari platinum, sisi case bermaterialkan titanium tingkat 5, serta caseback yang terdiri dari dua opsi: platinum dan kombinasi platinum-kristal safir.

Pada akhirnya.…

Speake Marin Minute Repeater Carillon dapat digolongkan sebagai jam tangan yang niche. Jam tangan ini hadir tak hanya bagi para kolektor yang mencintai estetika, namun juga aspek teknis dari suatu kreasi.

Jika Anda merupakan seorang idealis, kehadiran minute repeater dan absennya numeral jam akan menjadi nilai lebih tersendiri.

Jika tidak, hal ini mungkin bisa membuat Anda risih. "Buat apa membeli jam seharga properti (sekitar Rp6,4miliar) jika tidak sesuai dengan kaidah jam pada umumnya?"

Namun, rasanya sulit untuk menolak pesona dari jam tangan ini dengan desain avant garde dan kemutakhiran fiturnya. Untuk bisa mengapresiasi sebuah karya distingtif, terkadang memang dibutuhkan perspektif lain. 

Alih-alih memandang jam tangan ini sebagai aksesori sehari-hari, mengapa tidak melihatnya sebagai sebuah karya seni?