Lima Hotel Brutalisme di Wilayah Asia

Dipublikasikan

05 September 2025

Karya/Serba-Serbi

Lima Hotel Brutalisme di Wilayah Asia

Kurasi hotel brutalisme di wilayah Asia Pasifik dengan desain tak rampung nan memesona

icon-share

Terburu-buru? Dapatkan ringkasan secara detail.

Brutalisme, sebuah gaya arsitektur yang sering dianggap keras dan dingin, ternyata bisa terlihat memesona jika diterapkan dengan tepat. Gaya ini berkembang pada pertengahan abad ke-20 dan dikenal dengan penggunaan beton mentah, bentuk geometris yang berani, serta struktur yang fungsional.

Le Corbusier, arsitek Swiss-Prancis pencipta Villa Savoye, pernah berkata, "Beton adalah material yang indah, seperti batu yang menemukan kembali dirinya dalam bentuk baru."

Meskipun sering dikritik karena tampilannya yang terkesan kaku dan tidak ramah, estetika brutalisme justru menawarkan keindahan tersendiri melalui kejujuran material, kesederhanaan, dan kejelasan struktur.

Di Asia yang kaya akan budaya dan sejarah, gaya ini menemukan interpretasinya yang unik, menciptakan perpaduan antara modernitas dan tradisi.

Beberapa hotel di Asia telah mengadopsi gaya brutalisme, menjadikannya daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang mencari pengalaman menginap yang berbeda. Berikut adalah lima hotel bergaya brutalisme yang layak untuk dikunjungi.

1. The Warehouse Hotel, Singapura

Terletak di tepi Sungai Singapura, The Warehouse Hotel adalah contoh sempurna bagaimana sebuah bangunan tua dapat dihidupkan kembali dengan sentuhan brutalisme. Awalnya dibangun pada tahun 1895 sebagai gudang, kini hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang menggabungkan elemen industrial dan modern.

Bar minuman yang terletak di area lobi hotel (dok. The Warehouse Singapore)
Bar minuman yang terletak di area lobi hotel (dok. The Warehouse Singapore)
Lobi ini dirancang dengan palet warna cokelat dan industrial (dok. The Warehouse Singapore)
Lobi ini dirancang dengan palet warna cokelat dan industrial (dok. The Warehouse Singapore)
Kamar dengan pemandangan sungai Clarke Quay (dok.The Warehouse Singapore).jpg
Kamar dengan pemandangan sungai Clarke Quay (dok.The Warehouse Singapore).jpg

Dengan dinding beton terekspos, pipa-pipa yang tampak jelas, dan pencahayaan redup, The Warehouse Hotel memberikan suasana yang kontemporer namun tetap nyaman. Setiap kamar dirancang dengan detail yang apik, memadukan furnitur modern dengan bahan alami seperti kayu dan kulit.

2. Trunk Hotel, Tokyo

Terletak di distrik Shibuya, Trunk Hotel membuktikan bahwa brutalisme dapat diadaptasi secara elegan di tengah kota metropolitan. Hotel ini menggabungkan elemen-elemen brutalisme dengan desain yang ramah lingkungan, menciptakan suasana yang berkelanjutan.

Salah satu kamar di Trunk Hotel menawarkan 3 tempat tidur yang bisa mengakomodasi 5 tamu sekaligus (do. Trunk Hotel Tokyo)
Salah satu kamar di Trunk Hotel menawarkan 3 tempat tidur yang bisa mengakomodasi 5 tamu sekaligus (do. Trunk Hotel Tokyo)
Meskipun terlihat kecil, kamar ini hadir dengan tipe mezanin yang membebaskan ruang gerak (dok. Trunk Hotel Tokyo).jpg
Meskipun terlihat kecil, kamar ini hadir dengan tipe mezanin yang membebaskan ruang gerak (dok. Trunk Hotel Tokyo).jpg
Trunk Hotel berlokasi di salah satu distrik turis terpopuler Tokyo, Shibuya (dok. Trunk Hotel).jpg
Trunk Hotel berlokasi di salah satu distrik turis terpopuler Tokyo, Shibuya (dok. Trunk Hotel).jpg

Kamar-kamar di Trunk Hotel dirancang dengan sangat teliti, menampilkan furnitur dari bahan daur ulang dan pencahayaan alami yang berlimpah. Hotel ini juga memiliki restoran yang menyajikan hidangan berbahan dasar lokal serta bar dengan berbagai pilihan minuman beralkohol. Selain itu, Trunk Hotel sering mengadakan berbagai acara kultural di kota Tokyo.

3. Mason, Pattaya

Terletak di pantai Pattaya yang eksotis, Mason adalah contoh luar biasa dari arsitektur brutalisme yang berpadu harmonis dengan keindahan alam. Hotel ini menggunakan beton terekspos dengan garis-garis tegas, menciptakan kontras menarik dengan pemandangan laut yang tenang. Setiap vila di Mason dirancang untuk memberikan privasi maksimal dan dilengkapi dengan kolam renang pribadi.

Kamar tipe Beachfront menawarkan pemandangan pantai Na Jomniet sekaligus kolam renang pribadi (dok. Mason Pattaya).jpg
Kamar tipe Beachfront menawarkan pemandangan pantai Na Jomniet sekaligus kolam renang pribadi (dok. Mason Pattaya).jpg
Manifestasi Desain Industrial Terdapat Pada Pemilihan Warna Dan Elemen Beton Pada Dinding Dan Furnitur (Dok. Mason Pattaya)
Manifestasi desain industrial terdapat pada pemilihan warna dan elemen beton pada dinding dan furnitur (dok. Mason Pattaya)
Villa ini dilengkapi dengan dek yang dapat diakses lewat sebuah tangga kecil (dok. Mason Pattaya)
Villa ini dilengkapi dengan dek yang dapat diakses lewat sebuah tangga kecil (dok. Mason Pattaya)

Desain Mason yang minimalis namun elegan menghadirkan suasana yang tenang dan mewah. Interiornya memadukan bahan alami seperti kayu dan batu dengan sentuhan modern yang tertata apik. Menginap di Mason bukan hanya soal estetika, tetapi juga menikmati suasana yang menenangkan dan eksklusif.

4. Nest Hotel, Incheon

Nest Hotel di Incheon adalah bukti bagaimana arsitektur brutalisme dapat menciptakan suasana yang nyaman dan ramah. Dengan struktur beton yang kokoh dan garis-garis geometris tegas, hotel ini menawarkan pemandangan spektakuler ke arah Laut Kuning.

Eksterior Nest Hotel di kala musim dingin semakin mengukuhkan impresi Brutalisme (dok. Instagram.com/nest__hotel).jpg
Eksterior Nest Hotel di kala musim dingin semakin mengukuhkan impresi Brutalisme (dok. Instagram.com/nest__hotel).jpg
Laut kuning dan lanskap alam Incheon dapat dinikmati dari area dalam hotel (dok. Instagram.com_nest__hotel).jpg
Laut kuning dan lanskap alam Incheon dapat dinikmati dari area dalam hotel (dok. Instagram.com_nest__hotel).

Setiap kamar di Nest Hotel dirancang dengan gaya minimalis, menampilkan furnitur modern dan dekorasi yang sederhana namun elegan. Hotel ini juga menawarkan berbagai fasilitas, termasuk pusat kebugaran, spa, dan restoran dengan menu internasional. Nest Hotel adalah pilihan ideal bagi pelancong bisnis maupun wisatawan yang mencari pengalaman menginap mengesankan.

Terletak di pantai utara Bali yang masih tersembunyi dari keramaian, The Tiing Tejakula Villa adalah resor butik mewah dengan desain brutalisme yang unik. Setiap suite memiliki dinding tebal setinggi 50 cm yang memanjang 5 meter dari balkon, menciptakan bingkai alami untuk pemandangan sekitar. Struktur inovatif ini dijamin memanjakan mata sembari menjaga kesejukan ruangan secara alami.

Interior industrial dipadukan dengan elemen tradisional, seperti rotan (dok. Instagram.com_The_Tiing_Tejakula).jpg
Interior industrial dipadukan dengan elemen tradisional, seperti rotan (dok. Instagram.com_The_Tiing_Tejakula).jpg
Beberapa kamar dilengkapi dengan area balkon untuk bersantai di segala suasana (dok. Instagram.com_The_Tiing_Tejakulla)
Beberapa kamar dilengkapi dengan area balkon untuk bersantai di segala suasana (dok. Instagram.com_The_Tiing_Tejakulla).

Selain desain arsitekturnya yang menakjubkan, The Tiing juga menawarkan fasilitas mewah, termasuk kolam renang infinity dengan ubin merah mencolok, restoran beton terbuka dengan pemandangan laut 270 derajat, serta kolam rendam pribadi di suite lantai atas yang menawarkan pemandangan Gunung Batur. Menginap di The Tiing adalah kombinasi sempurna antara kenyamanan modern dan penghormatan terhadap keindahan alam sekitarnya.