Terburu-buru? Dapatkan ringkasan secara detail.
Ketika Jaeger-LeCoultre memperkenalkan koleksi Duometre pada tahun 2007, mereka menciptakan terobosan baru dalam dunia horologi. Ialah Sistem Dual-Wing dengan menggunakan dua barel terpisah dan roda gigi independen—memungkinkan mekanisme mencatat waktu dan komplikasi untuk bekerja dalam waktu bersamaan tanpa saling memengaruhi akurasi.
Tahun ini, Jaeger-LeCoultre kembali memperbarui koleksi tersebut dengan tiga model baru: Duomètre Chronograph Moon, Duomètre Quantième Lunaire, dan Duomètre Héliotourbillon Perpetual.
Setiap model merupakan perwujudan dari upaya tak tergoyahkan sang manufaktur horologi untuk memadukan kesempurnaan visual dengan fungsi mutakhir. Mari telsururi satu-persatu dari tiga iterasi anyar tersebut.
1. Duometre Chronograph Moon
Ditenagai oleh Calibre 391—movement in-house terbaru sang jenama—Duometre Chronograph Moon dilengkapi oleh fitur Dual-Wing. Mekanisme ini memastikan ketepatan waktu tetap stabil tanpa terpengaruh oleh konsumsi energi dari komplikasi lainnya.
Selain menghadirkan tampilan fase bulan jam tangan ini juga menawarkan fungsi kronograf.
.jpg&w=3840&q=75)
Iterasi ini ditawarkan dalam dua versi: case platinum dengan dial tembaga, serta emas merah muda dengan dial perak dan temali kulit buaya jahitan tangan.
Jam tangan ini dilengkapi oleh dua indikator cadangan daya, tampilan fase bulan dengan penunjuk siang dan malam, serta kronograf monopusher manual.
Desain case terinspirasi dari jam saku savonnette abad ke-19, menghadirkan elemen klasik dalam interpretasi modern. Melalui caseback transparan, detail dial dapat dinikmati sepenuhnya, mencerminkan keahlian tinggi dan perhatian mendalam terhadap detail.
2. Duometre Heliotourbillon Perpetual
Jam tangan ini menggabungkan mekanisme canggih dengan desain elegan. Ditenagai oleh Calibre 388 manual terbaru yang dikembangkan secara in-house, model ini menampilkan tourbillon tiga sumbu yang berputar dengan efek spinning top—sebuah inovasi pertama dari Jaeger-LeCoultre.
Beroperasi pada frekuensi 4Hz, mekanisme ini juga dilengkapi dengan kalender abadi perpetual calendar dan jendela tanggal besar, mencerminkan keseimbangan antara kompleksitas teknis dan presisi.
.jpg&w=3840&q=75)
Dinaungi oleh case emas merah muda yang terinspirasi dari jam saku savonnette abad ke-19, Duomètre Héliotourbillon Perpetual memadukan estetika klasik dengan teknologi modern.
Struktur case yang terdiri dari 34 bagian ini disempurnakan dengan sejumlah teknik finis, seperti brushed, polished, dan micro-blasted. Perpaduan ini serta-merta menciptakan kontras visual yang mempertegas kompleksitas mesin di dalamnya.
3. Duometre Quantieme Lunaire
Dengan desain yang lebih kontemporer, Duomètre Quantième Lunaire menghadirkan keseimbangan antara presisi dan inovasi teknologi. Case yang diperbarui serta dial biru mencolok memberikan sentuhan modern pada estetika tradisional.
Sistem dual-wing architecture khas Duomètre memastikan akurasi optimal dengan memisahkan roda penggerak utama dari komplikasi dan fungsi pencatat waktu. Pendekatan ini menjaga stabilitas energi dan ketepatan, terlepas dari kompleksitas mekanismenya.
Kekuatan teknis Duomètre Quantième Lunaire pun sebanding dengan daya tarik estetikanya. Jam tangan ini ditenagai oleh Calibre 381, movement in-house manual yang dirancang untuk memastikan presisi tinggi.
Ketepatan waktu hingga seperenam detik dicapai melalui tampilan seconde foudroyante, sementara dial opalin biru tua dihiasi dengan detail simetris, finis sunray-brushed, dan tekstu yang menciptakan permainan cahaya dinamis.
Kembalinya koleksi Duomètre menegaskan dedikasi Jaeger-LeCoultre dalam mendorong batas inovasi horologi.