hero-image

Dipublikasikan

26 Januari 2024

Karya/Rilisan

Interpretasi Adibusana Audemars Piguet dan Tamara Ralph

icon-share

Terburu-buru? Dapatkan ringkasan secara detail.

Sejak peluncuran Royal Oak yang 'mengejutkan' pada tahun 1972, Audemars Piguet selalu mengikuti perkembangan tren kontemporer. Salah satu upaya mereka adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai kalangan, seperti musisi, artis, seniman, dan masih banyak lagi. Kolaborasi antara Audemars Piguet dan Tamara Ralph adalah salah satu manifestasinya.

Layaknya sebuah kanvas, desainer adibusana asal Australia tersebut menghadirkan perkainan material dan dimensi bagi Royal Oak Concept Flying Tourbillon. Sesungguhnya, elemen-elemen tersebut mengacu pada koleksi Musim Semi/Panas 2024 yang ia presentasikan bulan Februari silam.

Yuk berkenalan dengan….

Koleksi Royal Oak Concept, sebuah ruang eksplorasi dari Audemars Piguet. Koleksi ini awalnya ditujukan sebagai edisi khusus untuk merayakan hari jadi ke-30 Royal Oak pada tahun 2002. Mendulang sukses dari pengikut setia brand basis Le Brassus tersebut, Royal Oak Concept dijadikan koleksi permanen sejak tahun 2008.

Sejak saat itu, Royal Oak Concept menjadi platform Audemars Piguet untuk bereksperimen dalam hal teknis. Hal ini dilakukan dengan memadukan solusi inovatif dengan desain avant-garde dan material mutakhir.

Jika belum mengenal Tamara Ralph, ia adalah salah satu desainer paling tersohor dalam ranah adibusana. Mungkin, Anda lebih mengenal Tamara lewat label adibusana Ralph & Russo—didirikan bersama Michael Russo—yang ditutup karena terdampak pandemi Covid-19.

ROC 26630OR Tamara Ralph Portrait 01
Tamara Ralph, desainer adibusana kelahiran Australia (dok. Audemars Piguet)

Semasa kariernya, ia telah mengkreasikan karya adibusana untuk sejumlah wanita paling tersohor (dan terkaya) di dunia. Termasuk di antaranya adalah Megan Markhle, Ratu Rania dari Yordania, dan Kate Hudson. Tahun 2023, ia kembali ke ranah adibusana dan membuka studio eponim bernama Tamara Ralph Couture.

Kerja sama antara Audemars Piguet dan Tamara Ralph dimulai pada tahun 2020. Saat itu, Ralph & Russo memadukan Royal Oak dengan koleksi pakaian siap pakai Musim Semi/Panas 2021 yang dipresentasikan di Paris.

Sedang memuat...

Sedang memuat...

Ralph Russo RTW SS21 Look 1 869102 1280x
Koleksi pakaian siap pakai Musim Semi/Panas 2021 dari Ralph & Russo (dok. Women's Wear Daily)

Maju cepat ke tahun 2024, kolaborasi antara keduanya tak terbatas pada 'peminjaman nama' untuk koleksi Royal Oak Concept terbaru. Sang desainer juga terlibat sepenuhnya dalam proses kreatif dan konsepsinya. Dari sekian banyak ragam tipe model, Tamara menjatuhkan pilihan pada Royal Oak Concept berkomplikasi flying tourbillon.

Model berdiameter 38,5 mm yang bernaung dalam katalog Royal Oak Ladies tersebut memulai debutnya pada tahun 2018. Tahun 2020, Audemars Piguet menghadirkan pembaruan material emas merah muda untuk Royal Oak Concept Flying Tourbillon.

Portofolio kolaborasi nan ekstensif milik Royal Oak Concept Flying Tourbillon turut diperluas dengan dua lisensi film Marvel: Black Panther dan Spider-Man. Untuk meningkatkan impresi maskulin, kedua iterasi digarap dalam diameter lebih besar, yaitu 42 mm. Kini Royal Oak Concept Flying Tourbillon kembali menyusut ke diameter 38,5 mm untuk kolaborasi antara Audemars Piguet dan Tamara Ralph.

Menjadi sorotan karena….

Manifestasi feminin yang disoroti lewat perkawinan material dan siluet multidimensi pada edisi terbatas Royal Oak Concept Flying Tourbillon “Tamara Ralph”. Alih-alih emas 18 karat biasa, konstruksi dasar jam dikreasikan dengan frosted gold atau finis Florentine.

Ialah teknik dekorasi khas Audemars Piguet yang melibatkan sebuah bur lancip berujung berlian. Dengan mengetuk bur tersebut ke permukaan emas, segenap serpihan 'debu' nan berkilau akan muncul dan menyelimuti latar yang sebelumnya polos.

Bezel oktagon digarap dengan teknik dekorasi poles, sedangkan case berbentuk tonneau memiliki finis satin-brushed. Delapan sekrup heksagon bermaterialkan baja memberi kontras apik nan subtil saat disandingkan dengan emas multitona.

Tamara Ralph Audemars Piguet 7
Jam ini dilengkapi oleh temali kulit aligator cokelat yang dapat dipertukarkan dengan bracelet terintegrasi emas merah muda 18 karat (dok. Audemars Piguet)
Snapinst.App 423433603 357298140527644 3017981524903060734 N 1080
Jarum penunjuk emas merah muda yang dapat berpendar dalam keadaan temaram (dok. Audemars Piguet)
Case 1
Kaliber 2964 yang dikreasikan secara in-house oleh sang manufaktur (dok. Audemars Piguet)

Sorotan selanjutnya pada jam ini adalah konstruksi multi lapis pada bagian dial. Saat melihatnya, akan timbul sensasi bak mengintip ke dalam sumur yang dalam. Sebagaimana dalam film Alice in Wonderland (1951), saat sang karakter utama jatuh ke lubang kelinci.

Permainan warna dan volume dimanifestasikan Tamara lewat empat lapisan konsentris yang tumpang tindih. Empat lapisan tersebut terdiri dari kombinasi emas cokelat, perunggu, emas merah muda, dan emas kuning. Proporsi ini dikreasikan sedemikian rupa untuk memberi panggung bagi cakram flying tourbillon multi lapis di posisi angka 6.

Setiap lapisan konsentris pada cakram flying tourbillon memiliki cincin konsentris emas merah muda yang secara bertahap mengecil saat mencapai perimeter. Ialah lingkaran bertahtakan 19 berlian berpotongan brilian.

Pada bagian caseback, tersingkap kaliber manual 2964 yang membanggakan cadangan daya hingga 72 jam. Semacam belum cukup puas dengan pola konsentris, komponen bridge digarap dengan tema lingkaran serupa yang kian melebar. Apakah kami sedang berada di dalam semesta film Inception (2010)?

Pada akhirnya….

Dengan segudang keindahan estetika dan kemutakhiran teknis, kolaborasi antara Audemars Piguet dan Tamara Ralph adalah sebuah mahakarya yang patut diselebrasi. Ya, ini adalah perkawinan sempurna antara adibusana dan dunia horologi kelas atas.

Fesyen telah lama menjadi kata yang dianggap mengotori seni pembuatan jam. Namun, jika suntikan fesyen berujung seperti Royal Oak Concept Flying Tourbillon “Tamara Ralph”, mungkin ini saatnya untuk memikirkan kembali sikap usang tersebut. 

Tentu saja, dunia horologi papan atas akan mendapatkan banyak faedah dari kreativitas para desainer. Masih banyak lagi Tamara Ralph-Tamara Ralph di luar sana yang ingin menyeberang ke dunia pembuatan jam tangan. Kami berharap bahwa rilisan ini bisa menjadi tonggak pencapaian baru bagi kedua industri tersebut.

Audemars Piguet Royal Oak Concept 'Tamara Ralph' diproduksi secara terbatas sejumlah 102 unit saja dan dibanderol dengan harga sekitar Rp3,1 Milyar.


Daftar Spesifikasi

  • Diameter

    40mm dengan ketebalan 11.9mm

  • Material

    18k Pink Gold

  • Kristal

    Safir

  • Ketahanan terhadap air

    20m

  • Movement

    Kaliber 29684

  • Temali

    Kulit