Rolex: Sejarah dan Inovasi di Balik Jenama Horologi Ikonis

Dipublikasikan

05 April 2024

Cerita/Legasi

Rolex: Sejarah dan Inovasi di Balik Jenama Horologi Ikonis

Telusuri perjalanan Rolex, dari pendiriannya oleh Hans Wilsdorf hingga inovasi seperti Oyster dan rotor Perpetual, yang menetapkan standar horologi.

icon-share

Terburu-buru? Dapatkan ringkasan secara detail.

Sejarah adalah fondasi keberadaan setiap jenama yang berjasa mencerminkan visi para pendiri serta kerja keras individu yang memungkinkan sebuah brand bertahan di tengah tantangan zaman.

Sebagaimana Rolex yang menjadi contoh nyata bagaimana inovasi yang konsisten dapat menciptakan warisan abadi.

Kami akan menelusuri riwayat Rolex dan mengungkap tradisi yang telah dibangun secara kokoh dan konsisten sejak awal.

1905–1914

Asal-usul Rolex dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, ketika Hans Wilsdorf, bersama Alfred Davis, mendirikan perusahaan distribusi jam tangan grosir di London pada tahun 1905. Awalnya berfokus pada jam saku, keduanya melihat meningkatnya popularitas jam tangan. Menyadari peluang ini, Wilsdorf bekerja sama dengan Aegler, sebuah perusahaan Swiss yang dikenal akan mekanisme jam tangan presisi tinggi.

Kemitraan strategis ini mendorong lonjakan permintaan, dan Wilsdorf & Davis pun dengan cepat menjual jam tangan mereka. Pada tahun 1908, Wilsdorf mengajukan merek dagang untuk melindungi nama "Rolex," yang sejak itu menjadi sinonim dengan kualitas dan kemewahan.

Sedang memuat...

Sedang memuat...

Rolex History 01 Large
Rolex berpindah ke Jenewa, Swiss, pada 1919 dan meluncurkan Rolex Oyster pada 1926 sebagai jam tangan kedap air pertama di dunia (dok. Rolex)

Nama "Rolex" dipilih karena mudah diucapkan, diingat, serta berbeda dari tren konvensional yang biasanya menggunakan nama pemilik bisnis. Selain itu, panjangnya yang terdiri dari lima huruf membuatnya ideal untuk ditampilkan pada dial jam, sehingga semakin meningkatkan daya tarik sang jenama.

Dengan visi yang jelas dan tekad kuat, Hans berambisi menciptakan jam tangan dengan akurasi kronometrik tak tertandingi. Untuk membuktikan kualitasnya, ia mengirimkan salah satu jam tangan Rolex ke Pusat Evaluasi di kota Bien, Swiss. Pada tahun 1910, Rolex menjadi nama pertama yang menerima sertifikat peringkat pertama untuk jam tangan.

Karena perusahaannya berbasis di London, Hans juga mengirim model serupa ke Observatorium Kew, Inggris, pada tahun 1914. Hasilnya, jam tangan Rolex dianugerahi sertifikat 'Kelas A', sebuah penghargaan yang sebelumnya hanya diberikan kepada kronometer laut.

1920–1926

Setelah sukses di industri jam tangan London, Hans Wilsdorf memutuskan untuk pindah ke Jenewa, Swiss, pada tahun 1919 dan mendirikan Montres Rolex S.A. pada tahun 1920. Keputusan ini memperkuat kemitraannya dengan pemasok mesin jam di Bien serta memanfaatkan reputasi Jenewa sebagai pusat warisan horologi terkemuka di dunia.

Setelah memperoleh sertifikasi presisi untuk jam tangannya, Wilsdorf menghadapi tantangan baru: menciptakan jam tangan yang tahan air. Ia menyadari bahwa tidak peduli seberapa akurat suatu jam tangan, kinerjanya akan terganggu jika tidak dilindungi dari air dan debu. Pada tahun 1926, Rolex memperkenalkan Oyster, jam tangan kedap air pertama di dunia.


44 First Lady Datejust Pearlmaster 1992 Large 1
Diperkenalkan pada 1945, Datejust menjadi jam tangan pertama di dunia dengan tampilan tanggal otomatis yang berubah tepat tengah malam (dok. Rolex)

Konstruksi inovatifnya menggunakan sistem paten khusus yang terdiri dari bezel sekrup, penutup belakang, dan mahkota pemutar, menciptakan segel hermetik yang melindungi mekanisme di dalamnya. Selain memberikan tampilan khas, desain beralur pada bezel juga berfungsi untuk mengunci bezel dan penutup belakang ke dalam casing tengah. Inovasi luar biasa ini menjadikan Rolex sebagai pelopor dalam industri pembuatan jam tangan.

1927–1931

Hans Wilsdorf tidak hanya memiliki tekad kuat untuk mencapai kesuksesan, tetapi juga pemahaman visioner dalam pemasaran. Pada tahun 1927, ia memimpin kampanye pemasaran inovatif yang jauh lebih maju dibandingkan zamannya. Untuk membuktikan ketahanan jam tangan Oyster, ia memberikan salah satu jam tangan tersebut kepada Mercedes Gleitze, perenang asal Inggris yang menyeberangi Selat Inggris selama 10 jam.

Setelah berenang selama berjam-jam, jam tangan Rolex Oyster yang dikenakan Gleitze tetap berfungsi sempurna, menandai awal dari Konsep Testimonee Rolex. Konsep ini melibatkan kemitraan dengan individu berprestasi yang keberhasilannya menjadi bukti keunggulan jam tangan Rolex.


Sedang memuat...

Sedang memuat...

Rolex Workshops 01 Large

Selain fokus pada presisi dan ketahanan air, Wilsdorf ingin mengatasi tantangan lain: pemakaian manual yang berulang. Setiap hari, pengguna harus membuka mahkota untuk menggulung jam tangan, yang berisiko menyebabkan keausan mekanisme. Rolex menjawab tantangan ini pada tahun 1931 dengan menciptakan rotor Perpetual, sistem penggulung otomatis pertama di dunia yang memungkinkan jam tangan tetap tergulung hanya melalui gerakan pergelangan tangan. Teknologi ini menjadi dasar bagi semua sistem penggulung otomatis modern yang masih digunakan hingga saat ini.

Sejak didirikan oleh Hans Wilsdorf, Rolex telah membangun fondasi yang kuat dalam industri horologi. Dari penciptaan Oyster sebagai jam tangan kedap air pertama di dunia hingga inovasi rotor Perpetual yang merevolusi sistem penggulung otomatis, Rolex telah berulang kali membuktikan diri sebagai merek yang menggabungkan keahlian teknis, inovasi canggih, serta kualitas tak tertandingi.

Dengan warisan yang kaya dan semangat inovasi yang terus berkembang, Rolex tidak hanya bertahan dari ujian waktu, tetapi juga menetapkan standar baru dalam dunia pembuatan jam tangan mewah. Keberhasilan ini tidak hanya terletak pada teknologi dan desain, tetapi juga pada loyalitas yang terjalin antara merek dan para penggunanya. Rolex bukan sekadar jam tangan—ia adalah lambang keunggulan, prestise, dan ketahanan yang abadi.