Film Challengers (2024): Cinta, Ambisi dan Mode

Dipublikasikan

17 Agustus 2024

Cerita/Kultur

Film Challengers (2024): Cinta, Ambisi dan Mode

Film Challengers menggabungkan drama cinta dan ambisi dengan estetika mode khas Jonathan Anderson

icon-share

Terburu-buru? Dapatkan ringkasan secara detail.

Apakah Anda pernah merasa “haus” atau termotivasi melakukan suatu hal setelah menonton sebuah film? Film Challengers (2024) bisa jadi penyebabnya. Film ini menyuguhkan cerita kompleks tentang persahabatan, cinta, dan ambisi, yang dibalut dengan alur serta plot yang begitu memikat.

Patrick Zweig (Josh O’Connor – The Crown) dan Art Donaldson (Mike Faist – West Side Story) adalah sahabat sekaligus pasangan ganda tenis yang bertemu Tashi Duncan (Zendaya – Dune), prospek tenis muda yang menarik perhatian mereka.

Tashi (Zendaya) Tengah Bertanding Dalam Permainan Tenis (Dok. Film Grab)
Tashi (Zendaya) tengah bertanding dalam permainan tenis (dok. Film-Grab)

Patrick menang dalam pertandingan melawan Art dan mendapatkan nomor telepon Tashi. Tashi dan Art melanjutkan karier di Universitas Stanford, sementara Patrick menjadi pemain profesional dan menjalin hubungan jarak jauh dengan Tashi.

Ketegangan meningkat ketika Tashi mengalami cedera lutut parah dan mengakhiri hubungannya dengan Patrick, sementara Art membantu pemulihannya dan memulai hubungan romantis dengan Tashi.

Film Challengers (2024): Cinta, Ambisi dan Mode
Momen Tashi (Zendaya) sedang cidera lutur dan ditemani oleh Art (Mike Faist) (Dok. Film-Grab)

Bertahun-tahun kemudian, Tashi dan Art menikah dan menjadi pasangan kaya dengan seorang putri, sementara Art hampir menyelesaikan Grand Slam kariernya. Patrick, yang kini hidup dari turnamen kecil, bertemu lagi dengan Art di final sebuah turnamen. Malam sebelum pertandingan, Tashi mengancam akan meninggalkan Art jika kalah dari Patrick.

Pertandingan berlangsung sengit, dan meski Patrick hampir melempar pertandingan, dia akhirnya mengungkap bahwa dia berhubungan dengan Tashi, membuat Art marah dan kembali bersemangat. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Art, dan mereka berdua berpelukan di lapangan, sementara Tashi bersorak dari samping.

Hubungan mereka yang penuh ketegangan akhirnya menemukan titik temu saat mereka merayakan kemenangan bersama.

Apakah Anda menyadarinya?

Film ini tidak hanya menyuguhkan drama dan aksi yang menegangkan, tetapi juga elemen-elemen kultur pop yang membuat penonton terpana. Contohnya, kostum-kostum dalam film ini dirancang oleh Jonathan Anderson, direktur kreatif mode dari brand JW Anderson dan Loewe.

Kaus "I Told Ya" yang dikenakan oleh aktor Josh O'Connor (dok. Film-Grab)
Kaus "I Told Ya" yang dikenakan oleh aktor Josh O'Connor (dok. Film-Grab)

Desainnya yang memukau membuat penonton “haus” untuk berbelanja pakaian seperti yang digunakan para pemain. Ditambah lagi, musik orisinal dari Trent Reznor & Atticus Ross begitu menghipnotis, menambah keinginan untuk segera mendengarkan musik tersebut di luar bioskop.

Dalam sebuah artikel di GQ, penonton dibawa untuk lebih memahami obsesi terhadap pakaian Patrick Zweig. Joshua O'Connor, yang memerankan Patrick, mengenakan busana yang dirancang oleh Jonathan Anderson dengan begitu apik, memadukan gaya atletik dan streetwear yang memikat perhatian.

Tidak hanya pakaian, aksesori dalam film ini juga menjadi sorotan. Koleksi jam tangan yang dikenakan oleh karakter utama termasuk Rolex dan Cartier, menambah daya tarik dan membuat penonton mendadak ingin memilikinya juga.

Dapat ditemukan di...

Salah satu item yang paling banyak dicari setelah penayangan film ini adalah kaus bertuliskan “I TOLD YA”, yang dikenakan oleh Zendaya. Kaus ini menjadi viral dan banyak dicari di mesin pencari.

Jika Anda ingin ikut tren dan memiliki kaus yang sama, Anda bisa mendapatkannya melalui tautan berikut. Berdasarkan informasi daring, kaus Loewe “I TOLD YA” Tee dapat dimiliki melalui tautan sang rumah mode.

Loewe merilis kaos "I TOLD YA" secara resmi melalui websitenya yang dibanderol hampir mendekati Rp5 juta (Dok. Loewe)
Loewe merilis kaos "I TOLD YA" secara resmi melalui websitenya yang dibanderol hampir mendekati Rp5 juta (Dok. Loewe)

Film Challengers tidak hanya menyuguhkan kisah yang mendalam, tetapi juga memengaruhi tren mode dan gaya hidup kita. Jadi, apakah Anda juga merasa “haus” setelah menontonnya?