Dipublikasikan

04 Desember 2024

Penulis

Arinta Wirasto

Fotografi

Dok. John Hardy

KARYA/FOKUS

Edisi 01

Keindahan Anyaman Logam khas Bali

Menyoroti teknik anyaman khas sang jenama yang diusung oleh gelang Spear Flex.

icon

Terburu-buru? Dapatkan ringkasan secara detail.

John Hardy melambangkan tradisi yang begitu erat dengan Pulau Dewata. Bukan hanya tempat kelahiran semata, Bali dan budayanya diinjeksikan ke dalam setiap kreasinya. Kemunculan John Hardy pada tahun 1989 berhasil mendisrupsi kancah perhiasan yang saat itu bergelimang penawaran batu berharga. Sementara, katalog John Hardy justru berfokus pada logam mulia—khususnya perak sterling—yang digarap dengan teknik anyam tradisional Bali.

Para penyuka perhiasan gemerlap mungkin tidak langsung terpikat dengan karya John Hardy pada pandangan pertama. Beda ceritanya dengan mereka yang menyambangi lokakarya John Hardy di pinggiran Ubud dan dibuat takjub oleh proses pembuatannya secara langsung. Terlebih setelah mengetahui komitmen John Hardy terhadap misi keberlanjutan tanpa mengesampingkan kemewahan.

Perlahan citra tradisional sang jenama mulai bergeser agar dapat beradaptasi terhadap permintaan pasar yang haus akan hal-hal kontemporer. Pergeseran ini dikukuhkan sejak didaulatnya Reed Krakoff sebagai Creative Chairman John Hardy pada tahun 2022. Termasuk dalam upaya modernisasi yang dilakukan adalah mengembangkan lini-lini klasik John Hardy dan mengintegrasikan ragam tipe batu permata ke dalamnya. Salah satu manifestasinya adalah lini Spear yang perdana dilansir pada tahun 2023.

Mengadopsi desain Icon—salah satu koleksi paling distingtif sang jenama—Spear digarap dengan teknik anyaman khas John Hardy. Proses pembuatannya melibatkan delapan tahapan rumit yang memakan waktu hingga berjam-jam lamanya. Mulai dari menggurat sketsa desain, memodifikasi kawat perak daur ulang sebagai kerangka dasar, menyolder secara manual, dan melakukan pembentukan. Setelah itu, proses penganyaman dilakukan untuk menghasilkan rantaian yang kemudian dikreasikan menjadi gelang, cincin, atau kalung nan memesona.

69
advertisement